Baca Juga :
- Kapolres Luwu Utara Pastikan Hasil Rekapitulasi Setiap Kecamatan Aman
- Salah Satu Syarat PKH, Bupati Luwu Utara Berharap Agar Anak Tetap Bersekolah
- Curi Laptop, Lima Remaja Ditangkap Polsek Malangke Barat
- Personil Polsek Baebunta Bubarkan Pesta Miras di Desa Sassa
- Jelang HUT RI Ke-74, Pemkab Luwu Utara Gelar Rapat Pemantapan
- TNI, Polri Siap Amankan Pemberangkatan JCH Luwu Utara
MALBAR, Batarapos.com, -- Pasca terjadinya Gempa dan Tsunami yang melanda Kota Palu dan Kab. Donggala, Jumat (28/9/18) lalu, satu keluarga pengungsi Korban tsunami Palu pulang kampung di Desa Wara Kecamatan Malangke Barat, mereka kehilangan harta benda mereka. Rumah mereka habis tak tersisa tertelan lumpur.
Ketika awak media mendatangi kediamannya di Dusun Londongduo, Desa Wara, Mereka meluapkan rasa kesalnya, pasalnya perjalanan mereka tidak berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan agar tiba di kampung halaman. Banyak rintangan yang mereka lalui karena tidak mendapat makanan maupun minuman.
Mereka bercerita, “kami mengungsi pulang dikampung tidak ada apa-apa yang kami bawa dan kami tiba dikampung perjalanan selama empat hari. Kami menumpang dari mobil ke mobil lainnya. Sebelumnya, Kami hidup di Kabupaten Palu Biromaru Desa Sidera. Ada dua puluh tujuh KK, tinggal kami berlima yang selamat. Karena pada saat tanda-tanda gempa datang kami lari ke gunung, sedangkan warga yang lain tidak ada yang tinggalkan rumah. Pada saat selesai tsunami, kami pulang ke rumah dan terlihat sudah tidak ada lagi rumah, yang ada hanyalah lumpur jadi satu, desa tertimbun lumpur tsunami palu. Harapan kami, bagaimana caranya untuk kedepan dapat pulang kembali ke Sulawesi Tengah dan kami juga butuh bantuan pemerintah agar sudi kiranya dapat membantu kami,” jelasnya.
Korban tsunami Palu disambut keluarga bersama suami istri dan tiga orang anaknya. Serta sang istri lagi hamil tua, sebentar lagi melahirkan.(Asril)