Baca Juga :
MALILI, Batarapos.com, -- Gabungan masyarakat Pongkeru dan Lampia protes tambang nikel milik PT. CLM (Citra Lampia Mandiri), ratusan masyarakat memblokade jalan tambang PT CLM, massa juga sempat bakar ban bekas sebagai bentuk protes kepada pihak perusahaan, Senin (3/9/18).
Massa memaksa masuk hingga akhirnya stanby dan berorasi di kilo meter 11, meski sebelumnya, massa rencananya akan menduduki stockpile di kilo meter 25 dan melakukan pemblokiran.
Puluhan personil gabungan, Polres Luwu Timur, Polsek Malili dan Satuan Brimob di siagakan untuk mengamankan massa, meski sempat tegang antara petugas dan massa saat massa memaksa untuk menduduki kilo meter 25.
Kendati demikian, situasi kembali normal saat manajemen PT CLM menemui massa, dan berjanji akan menghadirkan pihak Direksi dari Jakarta pada agenda pertemuan berikut di DPRD Luwu Timur, Jumat (7/9/18).
Koordinator lapangan (Arif Tella) kepada batarapos.com mengatakan bahwa, masyarakat sebelumnya telah melakukan negosiasi melalui jalur pemerintahan dan bersurat ke pihak perusahaan namun tak kunjung direspon, sehingga masyarakat sepakat untuk melakukan aksi demo dengan tiga tuntutan.
"Kita sudah lakukan upaya negosiasi ke pemerintah dan pihak perusahaan, namun tak kunjung ada respon, sehingga masyarakat hari ini melakukan demo, adapaun tiga tuntutan masyarakat yakni, konpensasi lahan masyarakat yang telah dieksploitasi sejak tahun 2009 sampai sekarang, konpensasi terkait aktivitas yang ditimbulkan dari proses penambangan dan transparansi terkait penerimaan tenaga kerja,” kata Arif Tella.
Laporan : HS
Edistor : Astri