Baca Juga :
MASAMBA, Batarapos.com, -- Kecamatan Baebunta berhasil keluar sebagai Juara Lomba Asah Terampil 2018 yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Luwu Utara, setelah berhasil memperoleh nilai tertinggi, 1.200, di babak grand final, Rabu (16/8/18), di Pelataran Rumah Jabatan Bupati. Baebunta menyisihkan nama-nama kuat lainnya, seperti Mappedeceng, Malangke dan Bone-Bone.
Mappedeceng sendiri yang juga adalah juara 2017, harus puas di posisi kedua dengan nilai 750. Disusul Malangke (400), dan Bone-Bone (300). Awalnya, Baebunta tidak terlalu diperhitungkan, mengingat di babak penyisihan, tim yang beranggotakan Kostan, Hasman dan Umar, ini selalu tertinggal dari tim lain. Meski demikian, di babak rebutan, Baebunta tancap gas dan merebut nilai tertinggi. Ibarat tim sepak bola Jerman, lambat panas seperti mesin diesel.
“Alhamdulillah, kami bersyukur atas predikat sebagai juara Asah Terampil 2018. Ini sebuah motivasi bagi kami untuk selalu meningkatkan kompetensi dan kualitas diri. Piala ini hanya simbol, yang sesungguhnya adalah apa setelah ini,” tutur Kostan, saat ditemui usai final Asah Terampil. Selain piala, Baebunta berhak menerima sejumlah uang pembinaan. Dalam lomba ini, peserta menjawab soal dengan jawaban benar-salah, soal essay, dan praktek.
Sementara itu, Kepala DKP Armiady, dalam sambutannya saat menutup Lomba Asah Terampil mengaku bangga terhadap para peserta yang tampil begitu luar biasa di dalam memberikan jawaban. Sehingga kata Armiady, para peserta yang notabene adalah para petani dan KTNA, harus dijaga dan dimanfaatkan dalam rangka membantu teman-teman PPL di lapangan.
“Hari ini kita menyaksikan begitu hebatnya para peserta lomba yang notabene adalah para petani dan KTNA andalan kita. Mereka adalah aset kita. Untuk itu, kepada PPL, tolong jaga aset kita ini. Kehadiran mereka harus betul-betul kita manfaatkan. Jadikan mereka sebagai petani-petani maju di wilayah binaan kita masing-masing, sehingga bisa membantu kita di dalam penyelenggaraan penyuluhan pertanian,” tutur Armiady.
Armiady menambahkan, meski lomba asah terampil adalah warisan orde baru, tetapi semangat yang dihadirkan masih sangat relevan dengan perkembangan zaman sampai saat ini. Apalagi, kata Armiady, visi Luwu Utara dengan kearifan lokalnya, menjadikan lomba ini sangat penting dikembangkan. “Tinggal kita beri sentuhan variasi saja. Yang namanya saja asah terampil atau uji ketangkasan, siapa cepat dan tepat, itu yang dapat. Dan Alhamdulillah, hari ini kita sudah saksikan keunggulan para peserta lomba,” pungkasnya.
Laporan : Lh/Drs
Editor : Astri