Nuha, Batarapos, - Wanita tua yang hidup serba kekurangan, di daerah yang kaya akan sumber daya alam yang mayoritas penduduknya bekerja disektor pertambangan dan perdagangan, janda beranak empat yang telah lama ditinggal mati oleh suaminya, kini hidup seorang diri di gubuk reok yang nyaris rubuh dilahan milik Almarhum H.Lahnis.
Berawal dari unggahan facebook milik akun Risnawati Takbir, yang mengunggah kirimannya ke group komunitas Gerakan 5000 Sahabat Luwu Timur, setelah memberikan bantuan berupa sembako kepada nenek Siti Hawa kemudian awak media BataraPos langsung menuju ke lokasi yang dimaksud.
Baca Juga :
Setelah menyambangi lokasi tersebut, nampak jelas terlihat kekurangan yang dimiliki oleh nenek Siti Hawa, bangunan rumah yang berukuran 3x3 meter, dengan tiang yang lapuk, serta dinding dari atap seng bekas dan daun pintu yang hanya menggunakan kain dari sarung bekas terlihat menutupi ruangan yang polos tanpa kamar diatas tangga bambu yang membuat kaki gemetaran ketika menaikinya.
Yang mana diketahui, bahwa nenek Siti Hawa mempunyai empat orang anak, dari keempat anaknya hanya satu yang biasa menemaninya sebab dua anaknya dijadikan anak asuh oleh keluarga dermawan dan satu lagi telah meninggal dunia, anak yang terakhir yang biasa menemaninya bekerja sebagai tukang ojek yang tidak menentu penghasilannya, serta tidak setiap waktu menemaninya dan hanya sesekali datang untuk menjenguknya.
Dirumah yang tidak mempunyai kamar dan tanpa aliran listrik, nenek Siti Hawa hanya bisa mengandalkan penerangan dengan pelita menemani aktivitasnya dimalam hari.dan untuk keperluan mandi dan minum, nenek Hawa hanya mengandalkan air dari sungai yang mengalir yang tak jauh dari rumahnya.untuk keperluan makan sehari hari, selain bantuan rastra dari kelurahan.juga mengandalkan hasil panen dari sawah milik Almarhum Haji Lahnis,yang memberikan tumpangan untuk tinggal dan bertahan hidup.
Seperti yang diketahui,nenek Siti Hawa adalah warga pontada,kelurahan Magani kecamatan Nuha.yang telah sepuluh tahun lebih tinggal menumpang ditanah milik Almarhum, Haji Lahnis dan terdaftar sebagai penerima beras sejahtera (rastra) serta bpjs kesehatan oleh pemerintah setempat.nenek Hawa hanya berharap kiranya pemerintah memberikan perhatian lebih kepadanya, serta berharap kepada para dermawan bisa membantunya,untuk sekedar memperbaiki dinding dan atap rumahnya agar tidak kedinginan bila hujan turun.
"Saya sangat berharap nak, semoga pemerintah dan para dermawan bisa membantu saya untuk mengganti dinding dan atap rumah saya,biar kalau malam tidak kedinginan terlebih kalau hujan.karena dinding dan atap rumah saya sudah lama bocor.saya ingin skali menggantinya,tapi saya tidak punya uang nak" harap nenek Hawa
Sebelum awak media meninggalkan lokasi tersebut, nenek Siti Hawa memperkenalkan seorang dermawan yang sering membantunya jika dalam kesusahan, yakni Karib K petugas keamanan atau security dari PT. HSU Harapan Sejahtera Utama, yang posnya berseberangan dengan rumahnya.
Dalam penuturannya, Karib mengatakan bahwa dia juga sangat kasihan melihat kondisi nenek Hawa, namun apa daya, beliau hanya bisa membantu seadanya dan itupun kalau ada waktu senggang di jam-jam kerjanya sebagai petugas keamanan di PT.HSU.
Laporan : Ali
Editor : HS