Baca Juga :
- Hadiri Pesta Panen, Husler : Mari Tingkatkan Produksi Pertanian Dan Wujudkan Swasembada Pangan di Lutim
- PKM Burau - Forum Biker Womantorauna Gelar Sunatan Massal
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Husler Lepas 159 JCH Luwu Timur
Burau, Batarapos
Proyek pembangunan bronjong sungai singgeni, Desa Jalajja, kecamatan Burau, Luwu Timur terhitung tiga kali ambruk, yang menurut PKK dinas terkait disebabkan banjir yang melanda sungai singgeni selama beberapa kali, kini proyek tersebut kembali ambruk.
Proyek pembangunan bronjong sungai singgeni yang dikelola oleh CV. CLOUGH INDONESIA, senilai Rp.505.727.000,- diduga tidak sesuai bestek ini pada designnya menerapkan, agar gorong-gorong setinggi 1 meter sebagai penahan arus air di tanam pada bibir sungai dimana gorong-gorong juga harus di isi penuh dengan campuran (beton) sehingga kekuatan gorong-gorong dapat maksimal meski mendapat hantaman arus sungai.
Namun faktanya, hal tersebut tidak diterapkan sebagaimana pantauan media ini berdasarkan informasi warga, proyek bronjong tersebut tidak sesuai besteknya, dimana barisan gorong-gorong hanya di dudukkan diatas permukaan pasir lalu di ditimbun layaknya tanggul, serta isi campuran dalam Gorong-gorong hanya sekitar 30-40cm saja dari total 1 meter panjang gorong-gorong selebihnya di isi hanya menggunakan sirtu.
Beberapa hari lalu, proyek ini kembali ambruk akibat gorong-gorong sebagai penyangga bronjong terkikis arus air, yang sebelumnya bangunan ini juga ambruk akibat kikisan arus air, dengan mudahnya air menggerus bangunan ini disebabkan penyangga (gorong-gorong) tidak ditanam sesuai bestek.
Laporan : Mul
Editor : Andi tenri ajeng
Proyek pembangunan bronjong sungai singgeni, Desa Jalajja, kecamatan Burau, Luwu Timur terhitung tiga kali ambruk, yang menurut PKK dinas terkait disebabkan banjir yang melanda sungai singgeni selama beberapa kali, kini proyek tersebut kembali ambruk.
Proyek pembangunan bronjong sungai singgeni yang dikelola oleh CV. CLOUGH INDONESIA, senilai Rp.505.727.000,- diduga tidak sesuai bestek ini pada designnya menerapkan, agar gorong-gorong setinggi 1 meter sebagai penahan arus air di tanam pada bibir sungai dimana gorong-gorong juga harus di isi penuh dengan campuran (beton) sehingga kekuatan gorong-gorong dapat maksimal meski mendapat hantaman arus sungai.
Namun faktanya, hal tersebut tidak diterapkan sebagaimana pantauan media ini berdasarkan informasi warga, proyek bronjong tersebut tidak sesuai besteknya, dimana barisan gorong-gorong hanya di dudukkan diatas permukaan pasir lalu di ditimbun layaknya tanggul, serta isi campuran dalam Gorong-gorong hanya sekitar 30-40cm saja dari total 1 meter panjang gorong-gorong selebihnya di isi hanya menggunakan sirtu.
Beberapa hari lalu, proyek ini kembali ambruk akibat gorong-gorong sebagai penyangga bronjong terkikis arus air, yang sebelumnya bangunan ini juga ambruk akibat kikisan arus air, dengan mudahnya air menggerus bangunan ini disebabkan penyangga (gorong-gorong) tidak ditanam sesuai bestek.
Laporan : Mul
Editor : Andi tenri ajeng