Baca Juga :
Malili, Batarapos
Pernyataan komitmen dalam surat pernyataan dukungan pasangan calon perseorangan dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur sulawesi selatan kembali menuai protes, hal ini terjadi di Desa Manurung, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Selasa (12/12/17).
Salah seorang guru mengaji (SR) marah saat mengetahui namanya di cantumkan dalam surat pernyataan tersebut, selain namanya dicantumkan tanda tangannya juga dipalsukan dan foto copy KTP nya pun juga dilampirkan, yang kesemuanya itu tanpa sepengetahuan dirinya.
SR kepada Batara mengungkapkan rasa jengkelnya, menurutnya hal ini sangat tidak profesional, pasalnya selain dia tidak pernah menyatakan sikap kepada bakal calon siapapun, dirinya juga adalah seorang guru mengaji yang tidak mau ikut-ikutan dalam hal-hal semacam itu.
"Saya tidak pernah menyatakan sikap mendukung siapapun calon nantinya, dan saya juga tidak perna bertanda tangan, ini tanda tanda tangan tidak sama dengan tanda tangan saya" ungkap SR
Menanggapi keluh amarah SR dan keluarganya, pihak Panwascam Malili, menyambangi kediaman SR guna mencocokkan data yang dicantumkan salah satu tim pemenangan pasangan IYL-Cakka dan data diri SR yang sebenarnya, walhasil data tersebut sama namun tanda tangan SR bukan yang sebenarnya.
"Kami hanya menjalankan tugas, kalau memang kita tidak menyatakan sikap katakan tidak, dengan cara bertanda tangan diatas lembaran yang kami siapkan" kata Panwascam
Selain SR masih banyak warga Desa Manurung lainnya yang merasa tanda tangannya di palsukan serta tidak perna menyatakan sikap mendukung salah satu calon, namun dalam surat pernyataan salah satu bakal calon mencantum nama dan foto copy KTP masyarakat, seolah olah masyarakatlah yang membuat pernyataan.
Laporan : Swl
Editor : Andi tenri ajeng