Malili. Batara pos
Kata “Mari membangun desa melalui bumdes menuju luwu timur terkemuka” Selalu di dengung-dengungkan untuk pengembangan Bumdes, namun kebijakan pemerintah berbeda dengan harapan.
Baca Juga :
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
- Dinkes PPKB Sidrap Studi Tiru di Kampung KB Pongkeru Luwu Timur
- DP2KB Lutim Gelar Workshop Advokasi KIE
- Rapat Paripurna DPRD, Husler : Keberhasilan Pengelolaan Keuangan Hasil Kinerja Eksekutif dan Legislatif
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
Pemerintah yang katanya akan mensupport bumdesa Laskap dengan menjanjikan 3000 pasang seragam sekolah, dan siapa pun pemenang tendernya akan diberikan untuk bumdes laskap 3000 pasang seragam sesuai dengan visi-misi Bupati Luwu Timur yaitu memberikan seragam sekolah secara gratis untuk tingkat SD dan SMP Sepertinya hanya hisapan jempol belaka.
Pasalnya, apa yang dijanjikan sampai saat ini tidak ada. Ada 11.000 baju untuk seragam sekolah. Apalagi Bumdes Laskap merupakan salah satu bentuk gambaran pemberdayaan Masyarakat Desa.
Diketahui, pemenang tendernya dari Surakarta jawa tengah. dan sebagai bentuk kekecewaan pengurus bumdes mundur berjama'ah.
Seperti yang diketahui, Bumdes laskap yang ditunjuk sebagai Pilot Projek Bumdes di Luwu Timur, saat launching pada tanggal 24/10/2016 Bumdes Laskap unit Usaha Konveksi dan bordir dihadiri langsung Bupati Luwu Timur H.Ir.M.Thoriq Husler, Para OPD, serta Ketua DPRD Amran Syam.
Manager unit usaha konveksi dan bendaharanya, serta sekretaris Bumdes melayangkan surat pengunduran diri atas kejadian tersebut.
“Mustahil kita bisa maju tanpa support dan dukungan dari pemerintah, harapan kami sangat besar untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat desa melalui Bumdes ini.” Ungkap Firman
Lanjutnya, Kalau bisa pemenangnya menggandeng bumdes sebagai wujud pemberdayaan lokal, Misalnya pemenang bisa menyuplai kain nanti bumdes yang jahitkan. “harapnya.
Laporan : NR
Editor : Andi tenri ajeng