KONSEL. Batara Pos
Penaburan benih dari udara (air seeding) merupakan salah satu solusi alternatif untuk menanggulangi luas lahan kritis yang terus meningkat, Rehabilitasi hutan dan lahan kritis dengan metode air seeding sangat sesuai untuk lokasi dengan akses yang terbatas serta memiliki topografi curam, sehingga aktivitas penanaman dengan tenaga manusia sangat terbatas dan dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Program reforestasi hutan dan lahan kritis, dalam jangka panjang diharapkan dapat mendukung tercapainya iklim yang kondusif terhadap aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca Juga :
- Kantor Camat Landono Rusak Parah
- Upacara pembukaan TNI Manunggal membangun Desa ( TMMD ) ke-100
- Syahbandar UPP Kelas III Molawe, Salurkan Bantuan Korban Banjir Konut
- DPC Ketua Partai PDIP Kendari Mendukung Penuh Hj Nirna Caleg Legislatif
- PT. Bososi Pratama Gelar Raker, Ini Yang Dibahas
- Begini Cara BKMT Mowila Memperingati Tahun Baru Islam Dan Hari Kesaktian Pancasila
Hal tersebut yang dilakukan pemerintah kabupaten (pemkab) Konawe Selatan di desa Lakomea, kecamatan Landono, kabupaten Konawe Selatan Jum'at (15/09/2017).
Launching penaburan benih pohon dihadiri langsung oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung ( PDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI (DR. Hilman Nugroho) bersama Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, Selain itu hadir pula Wakil Bupati Konsel (Arsalim Arifin), Ketua DPRD Konsel (Irham Kalenggo), Kapolres Konsel (Yeyen Lesmana) beserta jajaran.
Adapun jenis pohon yang ditabur yaitu akasia, sengon, gmeliana, kaliandra dan jenis pohon produktif lainnya yang ditabur menggunakan Helikopter Type Bolcow BO - 105 merek Eurocopter. Dengan luas 900 hektare yang ditanam secara manual dan sisanya disebar melalui udara, Kawasan fungsi hutan di Konsel sekitar 51.250 hektare yang menjadi target dalam rehabilitasi.
Diharapkan kegiatan ini secara tidak langsung juga berdampak pada adaptasi perkebunan kakao terhadap perubahan iklim, dan menjaga integritas kawasan dan ekosistem di kabupaten Konawe Selatan agar terlindung dari bencana yang lebih besar, Dengan demikian, desa akan menjadi kekuatan ekonomi yang melahirkan berbagai usaha tani hutan dan kebun yang berwawasan lingkungan.
Laporan : Edison
Editor : Andi Tenri Ajeng