Baca Juga :
Wotu, Batarapos
Kegiatan rutin atau tradisi di Desa Lampenai ini sejak puluhan tahun terus di lestarikan, dimana setelah panen atau menjelang turun sawah masyarakat di dusun Sumbernyiur Desa Lampenai kecamatan wotu ini berbondong-bondong mendatangi titik kegiatan yang di sepakati, yakni di pinggiran irigasi induk sebagai objek suplai air persawahan.
Mereka yang datang tidak dengan tangan kosong akan tetapi, akan tetapi para ibu-ibu terlihat menenteng dan menjinjing seperti beras dan ayam sebagai lauk, yang mana semua makanan ini di masak di sekitaran sisi irigasi dan di santap di tempat itu juga.
Sementara para lelaki atau bapak-bapak petani datang dengan menenteng alat seperti parang dan alat bajak lainnya, sembari para ibu-ibu menyiapkan makanan, giliran laki-laki yang meneteng alat melakukan gotong royong pembersihan irigasi sebagai saluran air ke persawahan.
Tradisi ini dikenal warga setempat dengan sebutan “paccing-paccing kalo” atau bersih-bersih saluran irigasi, selain itu, melalui kegiatan ini, warga setempat juga mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang di perolehnya dan kerja kerasnya sejak turun sawah hingga panen, melalui itu juga masyarakat berharap agar proses olah sawah tidak menui kendala hingga memperoleh hasil panen yang memuaskan.
Kegiatan yang berlangsung pagi hingga siang tadi, sabtu (22/7/17), di hadiri langsung Kepala Desa Lampenai (M.Saenal Bachri), Kepala Dusun Sumbernyiur (Samsu Sarira), tokoh masyarakat, serta puluhan masyarakat dusun sumbernyiur.
Kepala Desa Lampenai (M.Saenal Bachri) kepada Batarapos mengungkapkan jika kegiatan ini meski kecil dan sederhana namun kekompakan dan kerjasama masyarakat yang lebih penting, melihat dari kegiatan rutin yang terus berlangsung, sembari turut hadir dalam kegiatan itu, ia juga membuka komunikasi langsung ke masyarakat atas kebutuhan prioritas petani yang dapat di anggarkan dari Dana Desa.
“saya pribadi dan pemerintah Desa Lampenai berterima kasih kepada masyarakat dusun sumbernyiur atas tradisi positif ini yang terus berlangsung, rasa kompak dan kerjasama yang baik itu yang utama, jangan melihat dari kecil dan sederhanya kegiatan ini, intinya ada pada niat yang tulus, disini juga kita konsultasi langsung masyarakat, prioritas apa yang akan kita anggarkan dari Dana Desa untuk tahun anggaran 2018 ke depan” ungkap Saenal. (HS)