Baca Juga :
Toko modern atau minimarket di Kabupaten Luwu Utara diminta memiliki gerai untuk produk-produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM). Hal itu untuk membantu para pelaku UMKM/IKM dalam memasarkan produk mereka.
"Ini sebagai langkah proteksi dari pemerintah daerah. Sebab, sejauh ini kendala UMKM dan IKM ada di pemasaran," kata Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, dalam rapat koordinasi antara Pelaku UMKM dan Ritel Modern, Rabu (01/03/2017), di Ruang Rapat Wabup, Kantor Bupati Luwu Utara.
Indah Putri mengungkapkan, komitmen pemkab dalam pengembangan UMKN dan IKM sangat tinggi. Sehingga menurutnya, pertemuan antara pelaku UMKM/IKM dengan ritel modern dapat dijadikan sebagai wadah untuk berdiskusi tentang standar minimal produk UMKM/IKM dapat dipasarkan di Minimarket.
Selain melibatkan Ritel modern, Indah Putri menyebutkan, untuk memasarkan produk UMKM/IKM di Luwu Utara, Pemkab juga akan memamfaatkan teknologi informasi dengan menggagas pasar online atau disebut e-commerce. "Dengan sistem itu, setiap UMKM/IKM di Luwu Utara dapat memasarkan produknya" jelas Indah Putri.
Karena itu pelaku usaha kecil, disebutkan Indah Putri, harus memahami dan dapat memamfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat jaringan pemasaran bagi produknya.
Sementara itu, Kadis Perindustrian perdagangan koperasi dan Usaha Kecil Menengah Luwu Utara (P2KUKM), Muslim Muchtar, mengatakan, Pemkab Luwu Utara akan memaksimalkan fasilitasi jejaring pemasaran bagi para pelaku usaha UMKM/IKM Luwu Utara.“Dengan jejaring pemasaran ini akan mempermudah UMKM untuk memasarkan produknya" ungkap Muslim.
Data Dinas P2KUKM Kabupaten Luwu Utara, tetcatat saat ini terdapat sekitar 13.000 UMKM yang terdaftar. Sementara untuk IKM berjumlah 2.194. (Drs).