Kepala Kepolisian Resort (Kapolres), Luwu Utara, AKBP Dhafi S.ik M.si, juga membantah adanya kabar yang menyebutkan ratusan masyarakat Kecamatan Seko Kab. Luwu Utara melarikan diri masuk kehutan karena merasa di intimidasi dari pihak aparat kepolisian.
Baca Juga :
"Justru malah sebaliknya masyarakat kec.Seko menyambut dengan sangat antusias saat kami berkunjung bersama rombongan pemerintah daerah pekan lalu, untuk kembali memberikan masukan terkait pembangunan PLTA yang tak kunjung terealisasi, jadi pemberitaan yang di lansir di portal lagaligopos.com itu sama sekali tidak Benar, apalagi masyarakat lari masuk ke dalam hutan hingga nyenrang ke Mamuju sana, "Ungkap Kapolres ke pada Batara pos melalui telepon selulernya, senin 6 Jan 2017.
Bahkan "Beliau, meminta ke pada media yang memberitakan hal tersebut untuk mendampingi Saya. (Red), untuk berangkat menuju kec. Seko agar melihat langsung keadaan dan kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
"Saya ingin tahu dari media mana yang memberitakan tentang banyaknya masyarakat kec.seko yang lari atau di intimidasi oleh anggota kepolisian, "ayo kita sama-sama ke seko ," Tegas Dhafi".
Ia juga menyampaikan jika memang, adanya upaya pihak kepolisian serta penyidik kasus pelaku tindak pidana pengrusakan yang masuk daftar pencaharian orang (DPO), itu masih ada beberapa orang yang diduga ikut terlibat pada tahun kemarin 2016, di perusahaan PT.Seko Power Prima dan juga beberapa provokator yang melakukan aksi penghadangan beberapa waktu silam.
Namun menurutnya, tidak ada intimidasi dari pihak aparat kepolisian yang mengakibatkan larinya ratusan masyarakat Seko mengungsi kehutan hingga ke Mamuju."Kata Dhafi".
"Memag setelah kegiatan kunjungan kerja (kunker), bersama pemerintah daerah dan segenab anggota DPRD Kab.Luwu Utara. Kami melakukan pencarian terhadap beberapa orang yang di duga sebagai provokator dan pelaku tindak pidana pengruskan terhadap perusahaan PT.Seko Power Prima, namun itu juga bukan masyarakat setempat tetapi oknum dari luar yang mengatasnamakan LSM tertentu," Terang Kapolres Luwu Utara, AKBP Dhafi. (Drs).
Bahkan "Beliau, meminta ke pada media yang memberitakan hal tersebut untuk mendampingi Saya. (Red), untuk berangkat menuju kec. Seko agar melihat langsung keadaan dan kondisi masyarakat yang sesungguhnya.
"Saya ingin tahu dari media mana yang memberitakan tentang banyaknya masyarakat kec.seko yang lari atau di intimidasi oleh anggota kepolisian, "ayo kita sama-sama ke seko ," Tegas Dhafi".
Ia juga menyampaikan jika memang, adanya upaya pihak kepolisian serta penyidik kasus pelaku tindak pidana pengrusakan yang masuk daftar pencaharian orang (DPO), itu masih ada beberapa orang yang diduga ikut terlibat pada tahun kemarin 2016, di perusahaan PT.Seko Power Prima dan juga beberapa provokator yang melakukan aksi penghadangan beberapa waktu silam.
Namun menurutnya, tidak ada intimidasi dari pihak aparat kepolisian yang mengakibatkan larinya ratusan masyarakat Seko mengungsi kehutan hingga ke Mamuju."Kata Dhafi".
"Memag setelah kegiatan kunjungan kerja (kunker), bersama pemerintah daerah dan segenab anggota DPRD Kab.Luwu Utara. Kami melakukan pencarian terhadap beberapa orang yang di duga sebagai provokator dan pelaku tindak pidana pengruskan terhadap perusahaan PT.Seko Power Prima, namun itu juga bukan masyarakat setempat tetapi oknum dari luar yang mengatasnamakan LSM tertentu," Terang Kapolres Luwu Utara, AKBP Dhafi. (Drs).
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p