Baca Juga :
Luwu Utara. BTR pos
Badan Usaha Logistik (Bulog) Subdivre VII Kota Palopo, melalui Wakil Ketua Subdivre, Ketut Ginanjar menyatakan siap mengganti beras miskin (Raskin) yang dianggap tidak layak konsumsi yang banyak sudah terbagi di masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketut Ginanjar seusai melakukan hearing bersama komisi III DPRD Kabupaten Luwu Utara terkait ditemukannya raskin yang tidak layak konsumsi dibeberapa tempat di Luwu Utara, Rabu (19/10).
"Kalau ada dutemukan beras yang tidak layak konsumsi, Bulog siap menganti itu 1×24 jam, intinya itu saja, ini kan beras dari bulan September, mungkin tempatnya yang kurang bagus jadi cepat berubahnya," ungkap Ginanjar.
Ginanjar juga menyatakan, bahwa, beras raskin yang bermasalah juga ditemukan dibeberapa tempat bukan hanya di Luwu Utara,"Kalau kita di Gudang itu bisa di cek, kita sangat transparan, karena digudang itu setiap 3 bulan kita lakukan pengecekan, dan sebulan sekali spring, jadi kutu itu mati," kata Ginanjar.
Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Advokasi Masyarakat Pesisir Indonesia (LSM JARI) melaporkan adanya penemuan raskin yang tidak layak konsumsi di beberapa kecematan di Kabupaten Luwu Utara ke DPRD Luwu Utara.
"Kita temukan adanya beras tidak layak konsumsi itu di Kecamatan Tanalili, Masamba dan Baebunta. Kalau yang di Masamba itu kita temukan Desa Sumillin, berasnya seperti pakan ayam, dan sangat tidak layak konsumsi," kata Masudi, Ketua LSM JARI.
"Harapan kita, Bulog lebih memperhatikan raskin yang dibagikan ke masyarakat, mana mungkin beras yang masuk banyak bagus keluarnya jelek," lanjutnya. (Drs).
Badan Usaha Logistik (Bulog) Subdivre VII Kota Palopo, melalui Wakil Ketua Subdivre, Ketut Ginanjar menyatakan siap mengganti beras miskin (Raskin) yang dianggap tidak layak konsumsi yang banyak sudah terbagi di masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketut Ginanjar seusai melakukan hearing bersama komisi III DPRD Kabupaten Luwu Utara terkait ditemukannya raskin yang tidak layak konsumsi dibeberapa tempat di Luwu Utara, Rabu (19/10).
"Kalau ada dutemukan beras yang tidak layak konsumsi, Bulog siap menganti itu 1×24 jam, intinya itu saja, ini kan beras dari bulan September, mungkin tempatnya yang kurang bagus jadi cepat berubahnya," ungkap Ginanjar.
Ginanjar juga menyatakan, bahwa, beras raskin yang bermasalah juga ditemukan dibeberapa tempat bukan hanya di Luwu Utara,"Kalau kita di Gudang itu bisa di cek, kita sangat transparan, karena digudang itu setiap 3 bulan kita lakukan pengecekan, dan sebulan sekali spring, jadi kutu itu mati," kata Ginanjar.
Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Advokasi Masyarakat Pesisir Indonesia (LSM JARI) melaporkan adanya penemuan raskin yang tidak layak konsumsi di beberapa kecematan di Kabupaten Luwu Utara ke DPRD Luwu Utara.
"Kita temukan adanya beras tidak layak konsumsi itu di Kecamatan Tanalili, Masamba dan Baebunta. Kalau yang di Masamba itu kita temukan Desa Sumillin, berasnya seperti pakan ayam, dan sangat tidak layak konsumsi," kata Masudi, Ketua LSM JARI.
"Harapan kita, Bulog lebih memperhatikan raskin yang dibagikan ke masyarakat, mana mungkin beras yang masuk banyak bagus keluarnya jelek," lanjutnya. (Drs).



