Baca Juga :
Bone, Batarapos.com - Jembatan gantung di Desa Mattiro Deceng, Kecamatan Libureng, Kabupaten Bone, yang ambruk sebulan yang lalu merupakan akses prioritas warga, baik yang berkecimpung di dunia pertanian, pendidikan, maupun kegiatan lainya.
Pasca ambruknya jembatan tersebut, kini warga mulai merasakan dampaknya. Matta salah satu warga desa Mattiro Deceng, yang mempunyai lahan garapan di seberang sungai (Mappesngka red) harus menggunakan perahu (rakit) yang terbuat dari bambu untuk menuju lokasi tujuan.
"Untuk anak sekolah yang menempuh pendidikan di desa seberang (Bakunge) harus memutar arah lewat (Tanah Batue - Camming) begitu juga untuk keperluan di pasar tradisional," terang Matta.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Mattiro Deceng (Ansar Karim) saat disambangi di kantornya mengatakan bahwa terkait dengan ambruknya jembatan tersebut, Alhamdulillah Pemerintah Daerah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) sudah melakukan pengukuran tinggal menunggu direalisasikan.
"Saya sudah ketemu langsung dengan wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman membahas terkait dengan pembangunan jembatan tersebut," tutup Ansar Karim Kepala Desa Mattiro Deceng. (Yusri)