Bone, Batarapos.com - Mahasiswa Kabupaten Bone yang melakukan aksi demonstrasi beberapa hari yang lalu, di Fly Over Kota Makassar hingga di depan Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, terus melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah dan Provinsi dalam mengawal anggaran negara yang dikucurkan ke Kabupaten Bone.
Dalam aksinya kemarin, Mahasiswa Kabupaten Bone yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Bone, seperti diketahui membawa tiga isu tuntutan yaitu tentang ketidak jelasan anggaran pembangunan infrastruktur (jalan), anggaran pendidikan (beasiswa) dan anggaran fasilitas kesehatan.
Ketiga isu tersebut yang menjadi tuntutan para mahasiswa, sepertinya tidak akan pernah berhenti untuk disuarakan, sebagai bukti perjuangan para mahasiswa hal tersebut kembali di pertanyakan melalui langkah audiensi kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Baca Juga :
Diterima oleh Kepala Kesbanpol Provinsi Sulawesi Selatan Asmato Baso Lewa, para mahasiswa mendapat respon positif oleh Pemerintah Provinsi, Senin (15/4/19).
"Dengan membawa tuntutan aksi ananda ku Mahasiswa Bone kemarin dengan tiga Grand Isu yaitu Infrastruktur (jalan), Pendidikan (beasiswa) dan kesehatan (fasilitas), selaku Kepala Kesbangpol sangat mengapresiasi dan bangga kepada kalian sebagai generasi muda bangsa yang peduli terhadap kesenjangan sosial yang terjadi di daerah kalian, tentu selaku Kepala Kesbangpol akan secepatnya memfasilitasi kalian Solidaritas Mahasiswa Bone untuk bertemu dengan Bapak Gubernur dan Wakil Gubernur," kata Asmato kepada para Mahasiswa Kabupaten Bone.
Ditambahkannya pertemuan ini mahasiswa dan Gubernur serta Wakil Gubernur guna menindaklanjuti atas tiga Grand Isu tersebut, dengan kalian para mahasiswa segera membuat data - data dan dokumentasi lalu menjelaskan kejadian - kejadian yang ada di Kabupaten kalian.
Lanjut Asmato lagi, semoga dalam waktu dekat - dekat ini mahasiswa segera mempersiapkan data - data itu dalam bentuk penjelasan, dan tetap mengawal APBD Provinsi Tahun 2019, sebanyak 264,67 M yang diberikan ke Kabupaten Bone supaya betul - betul di realisasiakan dan dapat dinikmati seluruh lapisan masyarakat Bone.
Seperti diketahui sebelumnya, sekitar sudah dua pekan yang lalu tepatnya pada tanggal 05 April 2019, ratusan Mahasiswa Bone yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Mahasiswa Bone, yang bertepatan dengan moment hari jadi Kabupaten Bone ke-689 telah menggelar aksi unjuk rasa dengan membakar ban sebagai bentuk kekecewaan terhadap Pemerintah Kabupaten Bone.
Dalam hal ini Kepala Pemerintahan Kabupaten Bone dipimpin Andi Fashar Padjalangi selama dua periode dengan membawa tiga isu tuntutan yaitu tentang ketidak jelasan anggaran pembangunan infrastruktur (jalan), anggaran pendidikan (beasiswa) dan anggaran fasilitas kesehatan.
Seperti di ketahui pula dihari jadi Kabupaten Bone ke-689 tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan akan mengalokasikan anggaran APBD Provinsi Tahun 2019 kepada Pemkab Bone sebanyak 264,67 M.
Sehingga atas insident aksi besar - besaran kemarin yang dilakukan oleh ratusan mahasiswa Bone, telah menemukan tanda - tanda signal akan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bone.
Kabupaten Bone di Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kabupaten/Kota kedua dengan jumlah penduduk terpadat setelah kota Makassar, yang di dukung dengan sektor pendapatan daerah meliputi, Bidang Pertanian, Perikanan, dan Rempah - Rempah yang sangatlah melimpah.
Dimana beberapa Kecamatan di Kabupaten Bone, juga banyak terdapat kekayaan alam lainnya salah satunya galian tambang yang menyebar sepanjang daerah pinggiran Kota Kabupaten Bone.
Misalnya di Kecamatan Bontocani Kabupaten Bone bagian selatan dan Kecamatan Tellu Limpoe bagian barat, namun kesejahteraan masyarakat di wilayah ini masih bisa di katakan jauh tertinggal dan statement tidak berkembang seperti daerah - daerah lainnya. (Yusri)