Baca Juga :
- Gandeng Mitra Kerja, DP2KB Lutim Gelar Baksos Pelayanan KB
- Video : Pasca Pecat Aparatnya, Kantor Desa Wonorejo Tampak Sepi
- Antusias Siswa SD 160 Sidotepung, Dihari Pertama Masuk Sekolah
- IKA SMP Mangkutana Ikut Ramaikan HUT RI Ke-74
- Wabup Irwan Dampingi Dirjen Kementerian LHK RI Pantau Limbah PT. Vale
- Husler Hadiri Perayaan Odalan Umat Hindu di Kalaena
Masyarakat Desa Kasintuwu, Kecamatan Mangkutana, Luwu Timur menggelar aksi demo tepat di halaman Kantor Desa Kasintuwu, Selasa (13/11/18).
Aksi Demo masyarakat menuntut agar Kepala Desa Kasintuwu (Petrus Frans) mundur dari jabatannya.
Dalam aksinya, salah satu orator (Pak Tato) mengungkapkan beberapa pelanggaran Kepala Desa yang menurutnya sudah tidak dapat lagi ditoleransi oleh masyarakat.
Diantaranya pungutan liar permandian Uwelanti yang tidak transparan kemana arah dana tersebut, pembangunan-pembangunan yang melibatkan masyarakat dalam hal gotong royong namun mendapat kucuran anggaran, dugaan korupsi tahun 2016 senilai 200-an juta, anggaran bedah rumah belum dibayarkan sementara anggaran tersebut telah habis, terkait pembalakan hutan di batas Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah yang diduga didalangi oleh Kepala Desa, dimana sang Kades membuka usaha somil kayu, pemberhentian sepihak kepala Dusun yang diumumkan melalui rumah ibadah, material pembangunan jembatan yang hilang diduga dijual oleh kades dan beberapa pelanggaran lainnya.
Hingga berita ini dikabarkan, proses orasi masih berlanjut yang diprediksi akan berlanjut hingga sore nanti, sementara Kepala Desa Kasintuwu (Petrus Frans) enggan menemui para pendemo.
Laporan : HS
Editor : Astri
1 komentar:
Pelanggaran sprti apakah itu yg smpai 30 kepala yg demo..yg tdk membawah bukti hnyak punya modal suara teriakan kata2 kasar....tdk masuk diakal......