Baca Juga :
MASAMBA, Batarapos.com, -- Kebijakan Pemerintah Provinsi yang menerapkan sistem lima hari sekolah, Full Day School banyak menuai kontroversi diberbagai kalangan. Salah satunya, Legislator PAN Luwu Utara yang menolak program ini diberlakukan disemua Sekolah.
Sebagai wakil rakyat, dia menolak pemberlakuan jam belajar yang berlebihan itu. Apalagi dengan jam sekolah yang padat ini akan berdampak pada pembinaan ekstrakurikuler siswa.
“Kalau sistem ini diberlakukan maka siswa tidak dapat lagi mendapatkan pembinaan ekstrakulikuler, karena waktunya habis untuk belajar di kelas,” ungkap Karimuddin kepada Batarapos, Selasa (7/8/18).
Ia juga menyebutkan bahwa bukan program ini yang salah, tapi Luwu Utara belum siap dari berbagai aspek. Kalau ini diterapkan maka Sekolah akan menjadi tempat yang memuakkan bagi siswa.
“Kalau diberlakukan secara umum, saya menolak program ini. Tapi kalau mau terapkan disalah satu Sekolah yang ingin dijadikan sampel silahkan tapi jangan diseluruhan sekolah,” terangnya.
Seharusnya Pemerintah jangan tergesa-gesa dan terburu-buru, kalau program ini diterapkan akan berdampak buruk terhadap siswa secara psikologis.
“Anak-anak tidak dapat lagi berinteraksi bersama adik dan kakaknya serta orang tuanya, mengaji, les, privat dan waktu bermainnya tidak ada lagi, kalau program ini diterapkan. Sama halnya menyiksa Dunia anak itu dunia bermain sambil belajar,” jelasnya.
“Selain itu, mampu tidak Pemerintah menjadikan sekolah jadi tempat yang nyaman bagi siswa. Dengan menyediakan fasilitas agar siswa atau anak didik kita tidak bosan, dan jenuh,” ucapnya.
Laporan : Drs
Editor : Astri