Ini Klarifikasi Saksi Dan Keluarga Edy Terkait Perkelahian Pemuda - Batara Pos

Peduli Kasih Batarapos


Ini Klarifikasi Saksi Dan Keluarga Edy Terkait Perkelahian Pemuda

Diposkan oleh On 01 Februari with No comments

Baca Juga :


Burau, Batara Pos 
Nasib naas yang menimpa Edy Kurniawan (28) Warga Dusun Praya Desa Benteng pada Jumat (26/01/2018) yang kejadiannya sekitar pukul 23:05 Wita lalu, harus diamankan kepolisian akibat perbuatannya yang membawa senjata tajam untuk membela adik dan orang tuanya yang saat itu di tengah kerumunan puluhan pemuda Bone Pute yang sedang memukuli adiknya Imran/timbul (19) dan juga ayahnya Tahrif (53), dimana diketahui adik Edy alias Imran memang adalah alasan dari pemuda Bone Pute datang ke Desa Benteng.

Saat di temui di kantor Desa Benteng, Ayah dari Edy dan Imran yang kebetulan juga menjabat sebagai kepala Dusun Praya menjelaskan bahwa "Anak saya yang bernama Edy itu pak sebelum kejadian, itu baru pulang dari Palopo pak dan singgah di rumahnya untuk menurunkan barangnya, dan kemudian terus ke Desa Cendana Hijau untuk membawa pulang mobil dan pulangnya memakai motor, setelah berkisar sejam segerombolan pemuda datang dan masuk di Dusun Praya dengan melalui Jalan poros untuk mencari anak saya yang namanya Timbul dan juga sepupunya Fahmi. Menyikapi hal tersebut, selaku pemerintah Desa saya sempat berjabat tangan dan dia menyampaikan kami mencari Fahmi dan Timbul yang sudah menantang kami, lalu saya sampaikan mereka semua sudah pada tidur besok saja kita bicarakan di kantor Desa bersama kepala Desa tapi dia menolak, lalu kemudian anak saya Imran mendengar suara ribut diapun keluar rumah untuk melihat ada apa. Tetapi naasnya saat tiba di tempat pemuda yang berkumpul mereka langsung mengeroyok Imran hingga terguling dan tersungkur di parit, sementara saya sendiri tetap berdiri untuk melerai pak, tak lama kemudian anak saya Edy keluar membawa parang karena tidak tega melihat adiknya dan juga saya dipukuli oleh sekitar 25 pemuda"tandas Tahrif.

Adapun keterangan saksi mata saat kejadian, Supriyat (40) menyampaikan sekitar pukul 23:00 Wita, saya mendengar suara ibu berteriak pak sontak saya keluar rumah melihat Imran dan ayahnya saat itu di keroyok saya pun datang melerai itupun yang sanggup saya lerai hanya 6 orang saja dan lainnya tengah memukuli Imran dan Tahrif, saat saya melerai Edy ini datang juga untuk melerai namun tetap tak bisa di bendung malahan Edy pun juga kena pukul, karena mungkin merasa si Edy ini tidak bisa melerai dia pulang untuk mengambil parang dan kembali lalu berteriak “berhentiko” namun tak di dengar makanya diangkat parangnya untuk melerai karena parang itu posisi masih di dalam sarung, tapi tidak tahu bagaimana sarungnya terlepas dan parangnya mengenai telinga salah seorang yang mengeroyok ayah dan adiknya, sehingga semua pemuda Bone Pute itu mundur pak"ujar supriyat.

Di sisi lain Fahmi yang di jadikan target oleh pemuda Bone Pute juga angkat bicara "kalo saya pak,dia mencari saya karena sebelumnya saya sempat chat via sosmed dengan Kadus Bone Pute 1 (Mahdan) dan satu lagi pemuda Bone Pute, kalau isi chat saya, saya di ajak minum di samping SMP sama si pemuda Bone Pute ini, dan saya menolak, lalu mereka jawab saya saja kesitu mau jalan-jalan, dan saya jawab lagi ke sini miki kalau mauji jalan-jalan. Tapi sebelum itu saya memang sempat bercanda dengan Kadus Bone Pute 1 melalui chat dan kolom status yang sama"ungkap Fahmi.(A.Appi)

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »